Review Ricoman Brown Sugar dan Resep Brown Sugar Ginger Cookies

Aneka jenis kue kering mulai bersliweran di Instagram dan Facebook, posisi puncak klasemen masih diduduki oleh nastar dan kastangel, disusul dengan sagu keju dan lidah kucing. Seru juga melihat postingan kue-kue yang terlihat yummy dan membuat air liur meleleh tersebut, tapi Lebaran tahun ini sepertinya saya akan stop membuat empat jenis kue yang disebutkan diatas. Semata-mata karena waktu dan tenaga yang tidak ada. Tapi rencana tersebut mungkin bisa saja  berubah, tergantung situasi dan kondisi. Jadi kita lihat saja nanti ya.

Adik saya, Wiwin, weekend lalu sudah mengirimkan pesan di WA. Berhubung karena tahun ini rumahnya akan dijadikan ajang temu seluruh keluarga, maka daftar menu mulai disusun. Nah kalau berbicara tentang menu Lebaran, maka jenisnya akan sama setiap tahunnya. Peringkat teratas tetap rendang, opor ayam, sayur godog dan sambel goreng ati. Tapi tahun ini kami akan  menambahkan satu atau dua menu berbeda. Tahun lalu saya membuat ayam woku, dan ternyata keluarga saya tidak begitu menyukainya.  Jadi tahun ini kami akan mencoba menu barbecue berupa ikan bakar dan sate sapi. Sepertinya akan seru Lebaran hari kedua diisi dengan panggang-panggangan di taman belakang rumah Wiwin. ^_^

Walau tidak terlalu mempersiapkan diri membuat kue kering spesial Lebaran, tetapi tetap saja  cookies adalah camilan yang saya suka. Ada satu kue kering yang sudah sangat lama ingin saya buat, tetapi selalu saja terkendala dengan waktu. Weekend lalu waktu saya melimpah, dan semua bahan penunjang si kue juga tersedia di dapur, jadilah sejak pagi saya telah berkutat di dapur membuat kue jahe alias Brown Sugar Ginger Cookies ini. Kebetulan dua bulan lalu saya memperoleh sebotol bubuk jahe dari sebuah supermarket di Blok M yang men-sale semua barangnya hingga 70%. Plus saya mendapatkan kiriman 2 bungkus brown sugar dari Ricoman untuk dicoba. Jadi kali ini tidak ada alasan lagi untuk menunda mengeksekusi resepnya. ^_^

Brown sugar bukanlah jenis gula baru yang pernah saya coba, dulu ketika awal nge-blog saya sering menggunakan jenis gula ini. Resep-resep cookies atau brownies dari luar sangat suka memakai brown sugar di resepnya, dan untuk mendapatkan hasil dan rasa otentik saya pun berusaha mengikutinya semaksimal mungkin. Bagi anda yang masih bingung dan sering rancu membedakan antara brown sugar dengan palm sugar, maka kedua jenis gula ini berbeda ya, walau sekilas memiliki warna yang hampir sama yaitu kecoklatan.

Brown sugar adalah produk gula sukrosa terbuat dari sari tebu alami yang berwarna coklat khas, karena adanya molases sebagai campurannya. Gula ini bisa terbuat dari gula pasir dengan ukuran kristal biasa  atau sebagian menggunakan gula pasir dengan ukuran kristal yang halus ditambah dengan molases, versi ini biasa disebut dengan natural brown sugar. Sedangkan versi lainnya atau versi komersialnya disebut dengan commercial brown sugar, dimana gula halus (bukan gula bubuk melainkan gula dengan butiran sangat kecil) ditambahkan molases dalam proses pembuatannya. Kandungan molases pada setiap jenis brown sugar berbeda-beda sehingga warna gula yang dihasilkannya pun berbeda. Satu hal yang pasti, dark brown sugar yang berwarna coklat gelap memiliki kandungan molases lebih tinggi dibandingkan jenis light brown sugar yang berwarna lebih cerah.

Brown sugar memiliki ukuran partikel (kristal) yang kecil, karena menggunakan gula pasir dengan jenis kristal yang halus. Ciri khas lainnya adalah gula ini moist (lembab) bukan remah, atau kering dan tercerai berai seperti halnya gula palem bubuk (palm sugar). Kelembaban ini disebabkan karena kehadiran molases yang kental dan cair seperti madu. Molases yang berwarna hitam gelap dan sangat harum inilah yang membuat brown sugar berwarna kecoklatan.

Light brown sugar, lebih serba guna dibandingkan jenis dark brown sugar, artinya lebih fleksible dipergunakan didalam aneka masakan. Rasa manisnya gula sedikit dilunakkan dengan kehadiran molases yang terasa  manis getir, dan juga menyumbangkan fruktosa, glukosa, asam amino, serta mineral. Kandungan unsur kimia inilah yang membedakan brown sugar dengan gula pasir biasa yang tidak memiliki warna, tanpa aroma, tanpa rasa dan 100% sukrosa. Unsur-unsur kimia yang terkandung didalam brown sugar tersebut mampu terbakar  selama proses karamelisasi, dan mengalami reaksi Maillard, dimana gula mampu mengembangkan rasa yang lebih kaya dan kompleks. Reaksi Maillard merupakan reaksi kimia yang terjadi antara asam amino dan gula yang akan membuat makanan terpanggang berubah warnanya menjadi kecoklatan dan memiliki rasa lezat yang khas. Brown sugar juga memiliki sifat asam, ketika dikombinasikan dengan baking soda yang basa (alkaline) akan aktif dan menghasilkan karbondioksida.

Brown sugar yang dikenal sejak akhir tahun 1800-an ini mampu memberikan rasa dan aroma lebih sedap pada produk dessert maupun baking. Ketika plastik pembungkusnya saya buka, gula menebarkan aroma harum lembut dan legit yang tidak kita temukan pada gula pasir biasa atau pada gula palem bubuk. Brown sugar juga memiliki kemampuan karamelisasi lebih cepat dibandingkan gula pasir biasa, dan efek ini akan cantik sekali jika kita membuat glaze, cake, kue kering yang memerlukan warna kecoklatan di permukaannya seperti ginger cookies atau kue-kue berempah lainnya, dan untuk pembuatan saus coklat (gravy).

Brown sugar sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah dengan mencampurkan gula pasir (dengan butiran halus)  bersama molases, tingkat kegelapan yang diinginkan tergantung dari banyaknya molases yang dimasukkan. Tapi yang jadi masalah dimana kita bisa menemukan molases di Indonesia? Terus terang saya sudah lama mencari produk ini di berbagai supermarket dan toko bahan kue, namun belum ada satupun toko yang menjualnya. Jadi menggunakan brown sugar yang siap pakai adalah cara termudah dan tercepat. Satu merk yang saya rekomendasikan dan weekend lalu saya pergunakan untuk membuat kue jahe ini adalah Ricoman.

Ada banyak produk Ricoman, mulai dari Ricoman light brown sugar, Ricoman dark brown sugar, caster sugar, gula setengah kalori, Ricoman brown sugar cubes yang berbentuk dadu.  Produk yang saya coba untuk ginger cookies ini adalah Ricoman dark brown sugar karena saya menginginkan rasa dan aroma yang lebih kaya sehingga mampu berkolaborasi dengan rempah jahe dan kayu manis yang saya pergunakan di resep. Ricoman brown sugar terbuat 100% sari tebu terbaik, tanpa perasa dan pengawet. Brown sugar ini juga memiliki rasa dan aroma yang spesial, seperti yang saya sebutkan di paragraf-paragraf awal, gula memiliki aroma wangi yang legit. Butiran kristal gulanya begitu lembut membuatnya sangat mudah larut bersama bahan lainnya di resep. Pada resep kue jahe ini, brown sugar saya aduk bersama mentega/margarine cair dan berubah menjadi adonan kental yang mulus dan bebas butiran. Dari packing kemasan kardusnya ketika menerima gula ini, saya tahu jika Ricoman brown sugar memiliki kualitas yang tinggi.

Ricoman brown sugar hadir dalam ukuran 500 gram, 1 kg hingga 20 kg, dan memiliki dua varian yaitu light brown sugar yang lebih cerah warnanya dan dark brown sugar yang saya pergunakan diresep kue jahe ini. Beberapa mengatakan bahwa brown sugar membuat tekstur cookies menjadi chewy dan lebih flat ketika dipanggang, namun menurut saya tergantung dengan lamanya waktu panggang. Jika anda menyukai kue yang sedikit chewy maka kurangi waktu panggang. Ketika kue mulai terasa mengeras permukaannya namun masih sedikit empuk dibagian tengahnya saat ditekan maka kue bisa segera dikeluarkan dari oven. Tekstur kue akan mengeras ketika telah dingin. Saya sendiri membuat dua versi saat memanggang kue jahe ini, versi chewy dan versi super garing. Keduanya sama sedapnya.

Untuk informasi mengenai Ricoman brown sugar, bisa langsung klik di Ricoman Sugar untuk mengunjungi websitenya. Produk ini bukan hanya mantap sebagai bahan kue kering, cake dan brownies, namun juga sedap di kopi, teh, susu, roti, selai karamel, saus BBQ, puding dan masih banyak makanan dan dessert lainnya. Yang pasti, dengan Ricoman brown sugar, kue dan masakan menjadi beraroma lebih harum legit dan warna yang lebih cantik.

Wokeh sekarang menuju ke proses pembuatan kuenya sendiri. Untuk kue jahe ini atau biasa juga disebut dengan gingersnap cookies, saya menggunakan jahe bubuk dan kayu manis bubuk.  Untuk rasa jahe yang lebih nendang maka gunakan jahe bubuk dengan kualitas yang baik, atau parut jahe dalam jumlah banyak dan peras airnya. Ekstrak jahe ini akan memberikan rasa dan aroma jahe yang lebih kuat di kue. Kayu manis bisa diskip jika anda ingin rasa jahe yang lebih dominan. Namun jika anda menginginkan versi kue berempah maka tambahkan cengkeh dan pala bubuk di resep atau gunakan bubuk speku agar rasa rempah lebih strong.

Cookies ini merupakan jenis drop cookies dan tidak memerlukan mikser dalam prosesnya. Jadi semua bahan cukup diaduk menjadi satu. Hal penting dalam proses adalah ketika mencampurkan brown sugar dengan lelehan mentega/margarine. Karena agak susah tercampur maka aduklah kuat-kuat dengan spatula balon, hasilnya adalah adonan kental yang pekat.

Ketika adonan basah dan bahan kering dicampurkan, mungkin anda akan terheran-heran dengan tekstur adonan yang lembek, sama sekali tidak seperti adonan cookies umumnya yang mudah dibentuk dan dipermak. Jangan khawatir, adonan perlu disimpan di dalam chiller kulkas minimal 2 jam lamanya. Saat itu adonan akan mengeras dan bisa dibentuk bulat-bulat tanpa lengket di tangan. Jika selama 2 jam adonan masih lembek, kembalikan lagi ke chiller, saya sendiri menyimpannya selama 24 jam dan mendiamkannya sebentar di suhu ruang agar lunak kembali dan mudah dibentuk.

Adonan cukup dibentuk bulat dengan cara menggelindingkannya di telapak tangan. Kemudian dicelupkan ke butiran gula pasir. Gula pasir membuat tekstur permukaan kue menjadi crunchy, namun jika anda tidak menyukainya maka langsung saja panggang kue di oven yang sudah dipanaskan sebelumnya. Kue akan melebar lumayan 'lebay', jadi beri jarak antar kue supaya tidak berdempetan ya. Secara overall kue ini sedap, jauh lebih sedap dibandingkan kue sejenis yang pernah saya buat disini.  Rasa jahe, kayu manis dan brown sugar yang harum lembut membuatnya spesial. Saya suka versi garing maupun chewynya, dan butiran gula pasir dipermukaannya membuat kue ini terasa kres kres, nikmat! ^_^

Berikut ini resep dan prosesnya ya.

Bahan:

  •  250 gram tepung terigu protein rendah/serba guna
  •  1/2 sendok teh baking soda
  •  1 1/2 sendok makan tepung maizena
  • 1 1/2 sendok makan jahe bubuk
  • 1 sendok makan kayu manis bubuk
  •  1/4 sendok teh  garam
  •  170 gram mentega/margarine
  •  250 gram dark brown sugar, saya pakai Ricoman dark brown sugar
  •  1 butir telur suhu ruang
  •  2 sendok teh vanilla extract
  •  gula pasir secukupnya untuk taburan


Cara membuat:

  1. Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, baking soda, tepung maizena, jahe bubuk dan kayu manis bubuk, aduk hingga rata. Sisihkan.
  2. Lelehkan mentega/margarine dengan cara di tim di kompor atau microwave. Angkat, masukkan garam dan brown sugar. Aduk kuat dan cepat dengan spatula balon hingga gula larut dan berubah menjadi adonan yang kental.  Pastikan adonan dingin ketika telur dan vanilla extract dimasukkan, aduk hingga tercampur rata. 
  3. Tuangkan larutan gula mentega ke campuran tepung, aduk dengan spatula hingga tercampur baik. Tutup permukaan adonan dengan plastik wrap, masukkan ke chiller kulkas minimal 2 jam hingga adonan mengeras.
  4. Panaskan oven, set disuhu 170'C, set api atas dan bawah. Jika oven anda pendek maka letakkan rak pemanggang dibagian bawah. Double loyang agar panas stabil dan kue tidak mudah gosong dibagian dasarnya. Alasi permukaan loyang dengan kertas baking atau silpat. 
  5. Keluarkan adonan dari kulkas, ambil sekitar 1 sendok teh adonan, gelindingkan bulat di permukaan telapak tangan. Ceburkan di gula pasir sehingga seluruh permukaan bulatan kue tertutup gula. Tata di loyang yang telah disiapkan. Panggang selama 25 menit didalam oven yang telah benar-benar panas atau hingga permukaan kue tampak mulai mengeras, kering dan ketika ditekan tidak terlalu empuk. 
  6. Ketika masih panas kue akan empuk, namun akan keras ketika mendingin. Biarkan kue 10 menit di loyang, kemudian pindahkan ke rak kawat. Biarkan hingga kue dingin dan simpan di stoples rapat. 
  7. Jika ingin kue yang bagian tengahnya chewy maka kurangi waktu panggang, dan jika menginginkan kue yang benar-benar garing renyah maka tambah waktu panggang. Jangan berpatokan dengan waktu memanggang yang saya berikan, karena beda jenis dan merk oven akan menghasilkan suhu berbeda-beda.
  8. Super yummy!

Sumber : justry