Devita Felim, salah seorang pembaca JTT berbaik hati menawarkan saya resep es pisang ijo andalan keluarganya. Resep yang ini dijamin katanya anti keras walau telah beberapa hari nangkring di dalam kulkas. Saya yang memang sedang mencari resep es pisang ijo yang benar-benar mantap langsung saja mengiyakan dengan cepat. Apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan puasa, dan biasanya nyamikan segar, manis dan tidak terlalu mengenyangkan seperti ini banyak dicari. Saya yakin anda pasti setuju dengan pendapat saya.
Sebelumnya saya sudah pernah menampilkan resep es pisang ijo, sayangnya hasilnya tidak terlalu mantap. Adonan tepung yang membalut si pisang terlalu kenyal dan keras, mungkin karena komposisi tepung beras yang terlalu banyak. Nah, resep yang diberikan Devita cukup berbeda proses pembuatannya dibandingkan es pisang ijo umumnya, namun jangan khawatir membuatnya sangat mudah dan hasilnya so yummy!
Jika anda bermaksud untuk mempraktekkannya di rumah, maka saran saya gunakan pisang raja kuning yang manis dan legit sebagai isinya. Ini akan membuat pisang ijo yang anda buat lebih mantap. Di resep pisang ijo sebelumnya, silahkan klik di link disini, saya menggunakan pisang tanduk kuning, walau lezat namun pisang tanduk cenderung keras saat dikukus. Meskipun nantinya si pisang ijo ini setelah dibentuk dan dibungkus akan dikukus lagi, namun pisang sebelum digunakan tetap dikukus sebentar. Mungkin untuk memastikan pisang matang saat nantinya dibalut dengan adonan hijaunya.
Seperti yang tadi saya sebutkan bahwa membuat pisang ijo ini berbeda dari yang sebelumnya pernah saya posting, ini karena adonan pisang ijo tidak dimasak di dalam panci hingga pekat, melainkan adonan yang telah dicampur hingga rata, di kukus di dalam wadah tahan panas hingga mengeras. Adonan yang telah mengeras ini kemudian di aduk-aduk hingga kalis dan siap dibungkus bersama pisang yang telah dikukus sebelumnya. Cara unik ini membuat saya teringat dengan proses pembuatan kue nagasari atau kue pisang. Selama ini jika membuat nagasari, maka bagian yang paling menyebalkan adalah memasak adonan dan memastikan adonan tidak bergerindil. Namun adonan nagasari yang saya buat selalu berbutir-butir menjadikan saya harus menggunakan food processor untuk menghaluskannya. Hmm, mungkin saya harus mencoba menerapkan teknik pisang ijo ini saat membuat kue nagasari. ^_^
Bagi anda yang belum tahu makanan seperti apakah si pisang ijo itu maka sekilas saya akan deskripsikan hidangan pencuci mulut yang laziz ini. Daerah asalnya adalah Makasar namun kepopulerannya telah mengantarkan si pisang ijo hingga ke mancanegara. Makanan ini terbuat dari adonan tepung yang diberi pewarna hijau dan dimasak hingga pekat dan kental. Adonan yang telah matang ini kemudian di isi dengan pisang, dibentuk lonjong dan kemudian dibungkus dengan daun dan dikukus hingga matang. Pisang ijo umumnya disantap dengan sejenis vla kental yang terbuat dari tepung beras, mirip dengam bubur sumsum hanya saja vla pisang hijau biasanya lebih nendang rasanya karena kaya akan kandungan santan. Dalam penyajiannya, pisang ijo di potong-potong dan ditata di dalam mangkuk, disiram dengan vla santan untuk kemudian disantap bersama kucuran sirup coco pandan atau vanila merah, susu kental manis dan segunung es batu. Saat disantap semua bahan bercampur menjadi satu menghasilkan cita rasa yang lezat dan memang sangat afdol disantap kala berbuka puasa tiba. Dingin, manis, berlemak, legit dan mengenyangkan. Hmm!!
Sayangnya, kala saya membuat pisang ijo ini, stok es batu mendadak lenyap dari persediaan di freezer. Walau menjadi kurang mantap terpaksa saya pun menyantapnya tanpa es batu. Sebagian hasil trial ini lantas saya bawa ke kantor dan seperti biasa habis diserbu dengan teman-teman di kantor. Tidak ada yang susah membuat dessert ini, hanya saran saya pastikan anda mengguanakan pewarna alami untuk menghasilkan warna pisang ijo yang hijau lembut seperti yang saya sajikan. Anda bisa membandingkan warnanya dengan es pisang ijo yang sebelumnya pernah saya posting, kala itu saya menggunakan pewarna hijau makanan dan hasilnya adalah pisang ijo dengan warna hijau yang terlalu mencolok dan tidak alami.
Untuk membuat pewarna hijau alami, saya menggunakan daun pandan yang saya blender hingga halus dan saring sarinya. Anda juga bisa menggunakan daun suji, walau daun pandan akan membuat makanan yang anda hasilkan tidak saja cantik warnanya melainkan juga harum aromanya. Berikut resepnya ya, dan thanks untuk Devita Felim atas resepnya yang ciamik.
Bahan pewarna pisang ijo:
Bahan pisang ijo:
Bahan vla santan:
Pelengkap:
Cara membuat kulit pisang ijo:
Sebelumnya saya sudah pernah menampilkan resep es pisang ijo, sayangnya hasilnya tidak terlalu mantap. Adonan tepung yang membalut si pisang terlalu kenyal dan keras, mungkin karena komposisi tepung beras yang terlalu banyak. Nah, resep yang diberikan Devita cukup berbeda proses pembuatannya dibandingkan es pisang ijo umumnya, namun jangan khawatir membuatnya sangat mudah dan hasilnya so yummy!
Jika anda bermaksud untuk mempraktekkannya di rumah, maka saran saya gunakan pisang raja kuning yang manis dan legit sebagai isinya. Ini akan membuat pisang ijo yang anda buat lebih mantap. Di resep pisang ijo sebelumnya, silahkan klik di link disini, saya menggunakan pisang tanduk kuning, walau lezat namun pisang tanduk cenderung keras saat dikukus. Meskipun nantinya si pisang ijo ini setelah dibentuk dan dibungkus akan dikukus lagi, namun pisang sebelum digunakan tetap dikukus sebentar. Mungkin untuk memastikan pisang matang saat nantinya dibalut dengan adonan hijaunya.
Seperti yang tadi saya sebutkan bahwa membuat pisang ijo ini berbeda dari yang sebelumnya pernah saya posting, ini karena adonan pisang ijo tidak dimasak di dalam panci hingga pekat, melainkan adonan yang telah dicampur hingga rata, di kukus di dalam wadah tahan panas hingga mengeras. Adonan yang telah mengeras ini kemudian di aduk-aduk hingga kalis dan siap dibungkus bersama pisang yang telah dikukus sebelumnya. Cara unik ini membuat saya teringat dengan proses pembuatan kue nagasari atau kue pisang. Selama ini jika membuat nagasari, maka bagian yang paling menyebalkan adalah memasak adonan dan memastikan adonan tidak bergerindil. Namun adonan nagasari yang saya buat selalu berbutir-butir menjadikan saya harus menggunakan food processor untuk menghaluskannya. Hmm, mungkin saya harus mencoba menerapkan teknik pisang ijo ini saat membuat kue nagasari. ^_^
Bagi anda yang belum tahu makanan seperti apakah si pisang ijo itu maka sekilas saya akan deskripsikan hidangan pencuci mulut yang laziz ini. Daerah asalnya adalah Makasar namun kepopulerannya telah mengantarkan si pisang ijo hingga ke mancanegara. Makanan ini terbuat dari adonan tepung yang diberi pewarna hijau dan dimasak hingga pekat dan kental. Adonan yang telah matang ini kemudian di isi dengan pisang, dibentuk lonjong dan kemudian dibungkus dengan daun dan dikukus hingga matang. Pisang ijo umumnya disantap dengan sejenis vla kental yang terbuat dari tepung beras, mirip dengam bubur sumsum hanya saja vla pisang hijau biasanya lebih nendang rasanya karena kaya akan kandungan santan. Dalam penyajiannya, pisang ijo di potong-potong dan ditata di dalam mangkuk, disiram dengan vla santan untuk kemudian disantap bersama kucuran sirup coco pandan atau vanila merah, susu kental manis dan segunung es batu. Saat disantap semua bahan bercampur menjadi satu menghasilkan cita rasa yang lezat dan memang sangat afdol disantap kala berbuka puasa tiba. Dingin, manis, berlemak, legit dan mengenyangkan. Hmm!!
Sayangnya, kala saya membuat pisang ijo ini, stok es batu mendadak lenyap dari persediaan di freezer. Walau menjadi kurang mantap terpaksa saya pun menyantapnya tanpa es batu. Sebagian hasil trial ini lantas saya bawa ke kantor dan seperti biasa habis diserbu dengan teman-teman di kantor. Tidak ada yang susah membuat dessert ini, hanya saran saya pastikan anda mengguanakan pewarna alami untuk menghasilkan warna pisang ijo yang hijau lembut seperti yang saya sajikan. Anda bisa membandingkan warnanya dengan es pisang ijo yang sebelumnya pernah saya posting, kala itu saya menggunakan pewarna hijau makanan dan hasilnya adalah pisang ijo dengan warna hijau yang terlalu mencolok dan tidak alami.
Untuk membuat pewarna hijau alami, saya menggunakan daun pandan yang saya blender hingga halus dan saring sarinya. Anda juga bisa menggunakan daun suji, walau daun pandan akan membuat makanan yang anda hasilkan tidak saja cantik warnanya melainkan juga harum aromanya. Berikut resepnya ya, dan thanks untuk Devita Felim atas resepnya yang ciamik.
Bahan pewarna pisang ijo:
- 200 gram daun pandan, potong-potong
- 500 ml air
Bahan pisang ijo:
- 15 buah pisang raja yang telah matang, kukus
- 200 gram tepung beras
- 200 gram tepung terigu
- 50 gram gula pasir
- 600 ml santan kental dari 1 butir kelapa
- 500 ml air pandan
- 3 tetes pasta pandan
Bahan vla santan:
- 50 gram tepung beras
- 500 ml santan kental
- 100 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
Pelengkap:
- pecahan es batu secukupnya
- sirup coco pandan atau sirup merah lainnya
- susu kental manis
Cara membuat kulit pisang ijo:
- Siapkan daun pandan, potong-potong ukuran 2 cm dan cuci hingga bersih. Masukkan ke dalam blender, tambahkan air dan proses hingga halus. Saring sari pandan. Ambil 500 ml air daun pandan untuk mewarnai adonan pisang ijo.
- Siapkan wadah, masukkan tepung beras, tepung terigu, santan dan air pandan, aduk rata hingga tidak licin dan tidak menggumpal. Jika ada gumpalan, saring adonan hingga halus.
- Masukkan gula pasir, dan pasta pandan , aduk rata. Tuangkan adonan ke loyang tahan panas. Kukus selama 20 menit hingga adonan matang.
- Angkat adonan dan uleni dengan sendok nasi hingga adonan menjadi licin dan kalis.
- Letakkan selembar plastic wrap di permukaan meja. Olesi permukaanya dengan minyak goreng, letakkan 3 sendok makan adonan kulit, tipiskan dan letakkan sebuah pisang di atasnya. Bungkus pisang dengan adonan kulit hingga pisang tertutup, bentuk adonan menyerupai bentuk pisang.
- Bagian membentuk ini agak susah dan membuat saya akhirnya menghasilkan pisang ijo berbentuk lontong. ^_^
- Siapkan selembar daun pisang, letakkan adonan yang telah dibentuk di atasnya. Lipat daun pisang dan bungkus si pisang ijo. Tata di kukusan. Lakukan hingga semua adonan habis.
- Kukus selama 15 menit. Keluarkan dari kukusan dan biarkan hingga dingin.
- Membuat vla santan:
- Siapkan panci, masukkan semua bahan vla santan, aduk hingga halus dan larut. Masukkan daun pandan. Jerang vla di atas kompor dengan api kecil, aduk-aduk selama dimasak hingga adonan menjadi kental dan muncul letupan tanda vla telah mendidih dan matang.
- Angkat dan dinginkan.
- Penyajian:
- Siapkan mangkuk, ambil sebuah pisang ijo. Potong-potong dengan ketebalan sesuai keinginan. Tata di pisang ijo di mangkuk, siram dengan vla santan. Tambahkan es batu dan kucuri dengan sirup vanila merah dan susu kental manis.
- Es pisang ijo siap disantap. Yummy!
- Jika pisang ijo tidak habis saat itu juga, simpan di chiller kulkas untuk disantap keesokan harinya. Pisang ijo masih tetap empuk dan lembut.
Sumber : justry